
Monitoring LTT Padi di Kabupaten Karangasem
Karangasem, 19 Juni 2025 - Balai Penerapan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Bali mendampingi Kepala Bagian Umum Sesditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian selaku Penanggungjawab Luas Tambah Tanam (LTT) Provinsi Bali beserta staffnya melakukan kegiatan monitoring LTT padi di Kabupaten Karangasem.
Kegiatan monitoring didampingi oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Bali beserta staff, Kabid TPH Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, Koordinator BPP Kecamatan Karangasem, PPL Wilbin, PJ Kabupaten Karangasem dan Petani Subak Lumpadang dan Subak Tegakin Desa Bugbug.
Kabid TPH Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, I Made Mawa S.P., MAP., menjelaskan bahwa Petani Subak Lumpadang belum bisa menanam padi yang disebabkan jaringan irigasi rusak, tertimbun longsor dan sudah dicoba dengan pemasangan piva paralon pinjaman dari PU Kabupaten, namun terjadi lagi longsoran di tempat lainnya. Penjelasan tersebut senada dengan Koordinator BPP Kecamatan Karangasem, Ir. H.M. Safi’i. “Jika masalah ini belum bisa diatasi akan sangat mempengaruhi LTT Kabupaten Karangasem” imbuhnya.
Selanjutnya Ir. I Komang Swastika, M.Si., selaku Kepala Bidang TP Dinas Pertanian Provinsi Bali ingin memastikan apakah jaringan irigasi yang dimaksud di Wilayah Subak Lumpadang, sudah masuk verifikasi yang akan dikerjakan tahun 2025. Diharapkan Kabid TPH Distan PP Karangasem berkoordinasi dengan Kabid PSP dan PU dan jika belum, agar dibuatkan proposal yang dilengkapi dengan data dukung lainnya.
PJ Kabupaten Karangasem (I Made Sugianyar, S.TP) menjelaskan dari hasil Rapat Koordinasi Strategi Pencapaian Target LTT tingkat Kecamatan yang telah dilaksanakan oleh BRMP Bali di 4 lokasi BPP di Kabupaten Karangasem, permasalahan utama yang menjadi faktor pembatas pencapaian LTT adalah masalah jaringan irigasi. Senada dengan PPL Wilbin Desa Bugbug, menjelaskan “Untuk Subak Lumpadang Desa Bugbug terdampak tidak bisa menanam padi seluas 17 Ha karena masalah terputusnya jaringan irigasi.
Sementara itu Nur Indriastuti, SE, selaku penanggungjawab LTT Provinsi Bali dari Kementan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program LTT di Bali, sehingga target yang telah ditetapkan bisa tercapai. “Untuk itu perlu sinergitas dari tingkat subak, kabupaten, provinsi dan pusat” imbuhnya.
(Sgy)