Belum Sampai Akhir Tahun Capaian PAT di Tabanan Sudah Lampaui Target
“Kabupaten Tabanan, Bali Tahun 2024 memiliki target Perluasan Areal Tanam (PAT) seluas 150 Hektar. Bulan September capaiannya sudah mencapai 525 Hektar. Ini sudah jauh melampaui target yang ditetapkan” ungkap Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO) Kementerian Pertanian, Andi Muhhamad Idil Fitri, SE., MM.
Tabanan - Dalam rangka mengamplifikasi kemajuan dan manfaat Perluasan Areal Tanam (PAT) dan program-program dan trobosan lain yang kini digalakkan Kementerian Pertanian, Hari Jumat (27/9), Direktorat STO Kementan, melaksanakan Gerakan Tanam Padi yang disiarkan langsung Live Talk Show Interaktif oleh TV Tani Indonesia, bertempat di Subak Dukuh Ancak, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan.
Gerakan Tanam dihadiri oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dinas Pertanian, Kabupaten Tabanan dan Buleleng, BSIP Bali, TNI, Penyuluh dan Petani Subak. Dihadiri pula oleh Tenaga Ahli Menteri Bidang Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Mineral Dr. Ir. Pamuji Lestari, M.Sc.
Kementerian Pertanian dalam release 10 September 2024 menyebutkan, beberapa tahun terakhir kebutuhan produksi pangan terus meningkat, sedangkan alih fungsi lahan sawah setiap tahunnya terjadi secara masif pada areal yang cukup luas. Guna menjaga kesetabilan pangan, PAT yang menjadi salah satu tindakan nyata Kementerian Pertanian terus digalakkan.
Terkait program PAT, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Rapat Koordinasi PAT Tahun 2024 mengatakan, sudah ada hasil yang signifikan atas pompa yang disebar ke petani. “Berdasarkan data BPS terjadi peningkatan produksi 700 ribu ton selama panen dua bulan ini. Jika sampai pada Bulan Desember semua pompa sudah terpasang dengan baik dan mampu meningkatkan PAT, katakanlah target kita 500 ribu sampai 1 juta ton jika itu tercapai kami yakin tahun depan pangan kita aman” tegasnya.
Provinsi Bali menurut Direktur STO Kementan sebagai Penangungjawab PAT di Bali, saat ditemui pada acara Gerakan Tanam Padi di Tabanan, memiliki target PAT seluas 2.428 Hektar, meliputi target pompanisasi 1.095 Ha dan padi gogo seluas 1.333 Hektar, dan saat ini 77,39 persen sudah tercapai. “Untuk Kabupaten Tabanan sendiri capaian PAT sampai saat ini sudah lebih dari tiga ratus persen. Yaitu dari 150 Hektar yang ditargetkan capaian sampai 525 Hektar, Ini jauh melampaui taget yang ditetapkan” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala BSIP Bali Dr. I Made Rai Yasa, mengatakan dari aspek teknologi kami bersyukur karena sinergi dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, kelembagaan subak dan seluruh Penyuluh serta Petani, menjadikan produktivitas padi di Bali sangat tinggi bahkan tertinggi di Indonesia. “Hanya saja permasalahan alih fungsi lahan menjadi kendala besar kami. Kendala yang ke dua kami yaitu, aspek pengembangan padi gogo. Dikarenakan berdasarkan data BPS penanaman padi gogo di Bali sudah lama tidak dilakukan, terakhir pengembangannya pada di Tahun 2015” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan apabila sekarang dengan adanya program PAT, padi gogo mulai dikembangkan lagi kita harus menyiapkan kembali inovasi-inovasi terbaru mulai dari benih dan budidayanya. “Akan tetapi dengan sinergi dari semua pihak kami optimis target padi gogo akan tercapai di Bulan Desember ini” tambahnya dengan penuh semangat.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali yang diwakili Kepala Bidang Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ir. I Nyoman Suastika, M.Si., menyampaikan dukungan dan terimakasihnya dengan adanya program PAT Kementan. “Beberapa kegiatan PAT seperti adanya bantuan benih dan sarana penunjang produksi lainnya termasuk bantuan pompa air sangat berperan aktif dalam peningkatan intensitas tanam padi di Bali. Kami sangat berterimakasih dan mendukung program Kementerian Pertanian dalam upaya peningkatan produksi khususnya tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan di Bali” ungkapnya.