Bimtek Tanaman Pangan Terstandar Jelang HUT Ke-1 BSIP di Tabanan Bali
Denpasar - Kamis, 14 September 2023, Bertempat di Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali, dilaksanakan Bimbingan Teknis Tanaman Pangan Terstandar. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian RI, melalui BSIP Bali.
Anggota Komisi IV DPR RI, Drs. I Made Urip, M.Si., beserta Ibu Ni Made Usmantari, Kepala BSIP Bali, dan berbagai pihak terkait seperti perwakilan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan serta PPL, Camat Tabanan, Kepala Desa Gubug, Babinsa Desa Gubug, Babinkamtibmas Desa Gubug, Pekaseh, dan Krama Subak Gubug 1, Gubug 2 dan Batusangihan berkumpul untuk menerapkan betapa pentingnya tanaman pangan terstandar pada sektor pertanian di Indonesia.
Drs. I Made Urip, M.Si., dengan semangat menyampaikan bahwa melalui Bimtek tersebut dirinya ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani, serta membuat mereka lebih menyadari betapa pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia.
I Made Urip juga berharap melalui bimtek ini, para petani dapat berdiskusi dan mencari solusi atas berbagai masalah yang mereka hadapi, baik itu terkait dengan infrastruktur, budidaya, atau pemanenan. Ia yakin bahwa melalui acara ini, para petani akan mendapatkan wawasan yang berharga tentang cara meningkatkan pendapatan dari pertanian.
Sementara itu, Kepala BSIP Bali, Dr. I Made Rai Yasa, MP., dengan penuh semangat menjelaskan kepada para peserta mengenai pentingnya menerapkan standar dalam berusahatani. Ia mengajak para petani di Desa Gubug untuk mengadopsi standar dalam usahatani tanaman pangan. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan mutu komoditas pertanian yang lebih baik, peningkatan produktivitas, perlindungan terhadap konsumen dan lingkungan hidup, serta meningkatkan daya saing produk pertanian Bali.
Dalam penjelasannya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Made Subagia, S.Pi, MM., menyoroti beberapa tantangan dalam sektor pertanian di Tabanan. Dia mengakui bahwa produksi dan produktivitas pertanian masih belum optimal, beberapa produk pertanian kurang kompetitif, dan SDM pertanian membutuhkan peningkatan terutama dalam hal teknologi informasi. Namun, ia yakin bahwa dengan kerja keras dan pengetahuan baru dari bimtek ini, stake holder pertanian bersama-sama petani dapat mengatasi semua kendala tersebut.
Ada dua materi yang sangat menarik yang disampaikan dalam acara ini. Pertama, ada pembahasan tentang budidaya tanaman padi khusus, yang dipresentasikan oleh I Nyoman Adijaya, SP. MP. Materi kedua membahas tentang budidaya tanaman kedelai terstandar, yang dipresentasikan oleh I Wayan Sunanjaya, SP. Kedua materi ini diharapkan dapat membantu para petani meningkatkan efisiensi usahatani mereka, sehingga mereka dapat mencapai hasil panen yang lebih baik dan berkelanjutan.