
BRMP Bali Diseminasikan SNI 7651-4:2023 di Gerokgak Buleleng
Sapi Bali memiliki banyak keunggulan, antara lain kemampuan adaptasi yang tinggi, mudah dikembangbiakkan, serta menghasilkan daging berkualitas baik dengan marbling, warna, dan keempukan yang sesuai dengan selera konsumen. Dengan sistem pemeliharaan secara ekstensif tanpa penggunaan pakan konsentrat dan perlakuan hormonal, Sapi Bali juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber daging organik, yang menjadi nilai tambah tersendiri di pasar.
Terkait hal tersebut Rabu, 16 Maret 2025, bertempat di kelompok Puspita Werdi Mekar, Banjar Dinas Gerokgak, Desa Gerokgak, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. BRMP Bali melaksanakan diseminasi SNI 7651-4:2023 tentang Standar Bibit Sapi Potong Bali
I Made Londra, Analis Standardisasi Ahli Madya BRMP Bali menyampaikan dengan memberikan pemahaman kepada kelompok tentang pentingnya pelestarian dan pengembangan Sapi Bali sebagai salah satu plasma nutfah atau Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) asli Indonesia. "Kami harapkan melalui kegiatan ini, para peternak lokal semakin termotivasi untuk mengembangkan Sapi Bali secara berkelanjutan dan berorientasi pada mutu genetik serta kebutuhan pasar nasional maupun internasional Standarisasi ini penting untuk menjaga kemurnian rumpun dan kualitas ternak di lapangan" ujarnya.
Londra juga menyebutkan bahwa Sapi Bali telah memiliki standar nasional melalui SNI 7651-4:2023. Ciri-ciri khas Sapi Bali jantan antara lain warna merah bata yang menjadi kehitaman seiring usia, garis belut hitam di punggung, lutut hingga kaki dan pantat berwarna putih dengan batas jelas, serta tanduk abu kehitaman. Sementara Sapi Bali betina memiliki warna merah bata, garis belut hitam, dan postur yang lebih ramping dengan kepala panjang dan leher langsing" jelasnya.