BSIP Bali Hadiri Gerakan Panen Bawang Merah di Kabupaten Badung
Senin (14/10), BSIP Bali menghadiri gerakan panen bawang merah yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Diperpa) Kabupaten Badung pada lahan seluas 0,6 Ha di Subak Delod Sema, Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Hadir pada acara tersebut, Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Badung, Staf Ahli Bupati Badung, Kepala Diperpa Kabupaten Badung, Kepala BSIP Bali, Kabag Perekonomian Sekda Kabupaten Badung, Direktur Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana, Kapolsek Mengwi, Danramil Mengwi, Lurah Sading, Majelis Madya Subak Kabupaten Badung, Majelis Alit Subak Kecamatan Mengwi, dan Petani pelaksana kegiatan dari Subak Delod Sema
Dalam Sambutannya Pj. Sekda Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba mengatakan bahwa komoditas bawang merah merupakan komoditas penyumbang inflasi selain komoditas cabai. Pada kesempatan tersebut pihaknya juga meminta kepada Direktur Perumda Pasar dan Pangan untuk dapat membeli hasil panen bawang merah petani di Subak Delod Sema. "Pengembangan komoditas bawang merah di Subak Delod Sema adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan pasar, pengendalian inflasi dan meningkatkan pendapatan petani", jelasnya.
Kepala Diperpa Kabupaten Badung Dr.I Wayan Wijana, S.Sos, M.Si, pada acara panen bersama menyampaikan tingginya kebutuhan bawang merah di Kabupaten Badung yaitu, 1.800 Ton/Tahun, sedangkan produksinya hanya 3 Ton/Tahun. Oleh karena itu disampaikan pada Tahun 2024 Diperpa Badung melakukan pengembangan bawang merah seluas 10 Ha. "Hari ini kita lakukan gerakan panen bawang merah di sini. Hasilnya cukup menggembirakan, berdasarkan hasil ubinan produktivitasnya mencapai 14 Ton/Ha” ungkapnya.
Kepala Disperpa Badung juga memberikan dorongan kepada para petani agar melaksanakan budidaya berbagai komoditas pertanian yang dibutuhkan setiap hari oleh masyarakat melalui kegiatan pengembangan tanaman pangan dan hortikultura yang dibiayai dari APBD.
Sementara itu Kepala BSIP Bali Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP., menyampaikan bahwa pada Tahun ini pihaknya bekerjasama dengan Disperpa Badung menanam bawang merah varietas Super Philip, yang ideal dibudidayakan di lahan dataran rendah. "BSIP Bali telah memberikan panduan standar budidaya bawang merah dari awal penanaman higga panen, serta pengendalian hama penyakit kepada petani pelaksana kegiatan", jelasnya.
Selanjutnya I Made Rai Yasa juga menyampaikan berdasarkan hasil analisis usahatani bawang merah keuntungan berusahatani bawang cukup tinggi "Berdasarkan hasil ubinan produktivitas bawang merah yaitu 144 kg/are, dikalikan dengan harga Rp. 20.000,-/kg, dengan biaya produksi yaitu Rp. 900.000,- s/d Rp. 1.200.000,-/are, petani memperoleh keuntungan Rp. 1.500.000,- s/d Rp. 1.800.000,-/ are", jelasnya.