BSIP Bali Kawal PAT Jagung di Kabupaten Badung dengan Bimtek Penerapan Standar
Badung - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Tahun 2024 melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan produksi pertanian di berbagai daerah. Salah satunya program Penambahan Areal Tanam (PAT) padi dan jagung. Khususnya untuk komoditas jagung selain peningkatan produksi harga juga menjadi perhatian dari Mentan Amran.
Mentan Amran pada akun medsos resmi Kementan (16/3), menegaskan Langkah pertama yang dilakukan untuk mengangkat harga jagung Nasional adalah dengan menyetop, mengunci import jagung serta bersinergi dengan Bulog dan Asosiasi jagung. “Bagaimana Bulog dan Asosiasi Jagung melaksanakan direct langsung ke petani sehingga diharapkan harga jagung dapat terangkat kembali. Mimpi kita adalah petani untung pedagang untung, pedagang juga tersenyum, GPMT (Gabungan Perusahaan Makanan Ternak) bahagia dan peternaknya juga senang” tegasnya.
Dalam rangka mengawal program PAT jagung Kementan, Hari Jumat (11/10), BSIP Bali melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Standar Instrumen Pertanian kepada petani jagung di Subak Guming, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Bimbingan Teknis selain dihadiri petani subak sebagai peserta hadir pula oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupatan Badung beserta PPL setempat, dan Ketua Asosiasi Jagung Bali.
Kepala BSIP Bali yang diwakili I Nyoman Adijaya, SP, MP., menyampaikan bahwa kegiatan Bimtek kali ini merupakan lanjutan dari Bimtek yang telah diaksanakan bulan Juni lalu. Adijaya juga memberikan apresiasi kepada petani karena telah menerapkan hasil bimtek yang lalu sehingga pertanaman jagung petani saat ini terlihat sangat baik “Dengan bimtek lanjutan hari ini kami harapkan kemampuan petani dalam budidaya jagung terstandar terus meningkat dan produksi jagung pun akan meningkat” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Dr. I Wayan Wijana, S.Sos, M.Si, yang berkesempatan hadir menyampiakan bahwa Tahun 2024 pihaknya bekerjasama dengan petani Subak Guming mengembangkan jagung seluas 10 Hektar. Untuk mendukung itu, dikatakan bahwa Bimtek dari BSIP Bali sangat penting dilaksanakan agar petani Subak Gumimg dalam mengembangkan jagung sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah. “Tentu kita berharap dengan ini para petani dapat meningkatkan produktifitas serta hasil yang baik dan pada akhirnya untuk peningkatan kesejahteraan petani”. Ungkapnya.
Ketua Asosiasi Jagung di Bali, drh. I Dewa Made Kuca Kucala, yang sekaligus Direktur dari PT. Setia Tani Tabanan, menawarkan kepada petani bahwa pihaknya siap membeli jagung petani dengan harga yang layak. Dirinya juga mendorong petani agar menjual jagung bukan dalam bentuk tongkol tetapi pipilan kering sehingga harga yang diperoleh petani pun menjadi lebih tinggi “Seminggu sebelum panen, pihak kami akan bertemu dengan petani di sini untuk membuat kesepakatan harga. Jika terjadi kesepakatan maka seluruh hasil panen jagung akan kami beli” ujarnya.
Usai mendengarkan arahan dan sambutan dari Dinas Pertanian dan Pangan Badung, BSIP Bali serta Asosiasi Jagung Bali para petani diberikan materi oleh para Narasumber dari BSIP Bali terkait Budidaya Jagung Terstandar oleh Narasumber I Nyoman Adijaya, S.P, MP., (Analis Standardisasi Ahli Madya) dan Hama Penyakit Jagung oleh I Made Astika, SP, (Penyuluh Pertanian Ahli Muda).