BSIP Bali Selenggarakan Bimtek Penerapan SIP Kopi Arabika di Petang, Badung
Badung - Hari Jumat, 22 September 2023, BSIP Bali menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penerapan Standar Instrumen Pertanian Komoditas Kopi Arabika di Subak Abian Giri Sari, Banjar Bon, Desa Belok/Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, yang dihadiri oleh Koordinator BPP Kecamatan Petang, PPL, Pekaseh, Petani krama subak sebagai peserta.
I Nyoman Adijaya, SP, MP., (Analis Standardisasi BSIP Bali) sebagai penanggung jawab kegiatan Pendampingan Penerapan SIP Pada Komoditas Kopi Arabika menyampaikan dalam materinya tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) Kapur Pertanian (SNI 482:2018), bahwa indikator sederhana yang dipakai dalam menentukan kesuburan lahan ada dua yaitu, kandungan bahan organik dan Potential Hidrogen (pH) Tanah. “Dengan meningkatkan penggunaan bahan organik melalui pengelolaan bahan organik in situ maka akan mampu menjaga kesuburan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik”, jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan pula pentingnya penggunaan kapur pertanian sebagai pembenah tanah antara lain, mampu menaikkan pH tanah yang asam, meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah, pembentukan porositas tanah, serta meningkatkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah. “Aplikasi kapur pertanian dan pupuk organik pada kebun kopi di wilayah Banjar Bon, Desa Belok ini perlu dilakukan karena berdasarkan hasil analisis tanah dengan PUTK diketahui kandungan C-Organiknya rendah, pH asam sampai agak asam yaitu 5,2-5,8”, jelasnya sembari menunjukkan data hasil analisis tanah.
I Wayan Sunanjaya, SP (Penyuluh Pertanian BSIP Bali) sebagai narasumber dengan materi tentang Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) Budidaya Tanaman Kopi menyampaikan bagaimana penerapan GAP kopi mulai dari pemilihan varietas kopi sampai teknik panen yang benar sesuai GAP. “Terdapat enam komponen penting dalam budidaya kopi arabika yaitu, pemilihan klon/varietas unggul, pemupukan atau pengelolaan kesuburan lahan, sistem pemangkasan, pengelolaan penaung, pengendalian OPT dan pengairan”, jelasnya.
Setelah mendengarkan pemaparan materi dari narasumber petani peserta bimtek dipandu untuk mempraktekkan teknik pemangkasan dan pembuatan rorak pada kebun kopi petani dipandu oleh I Wayan Sunanjaya dan tim BSIP lainnya.
Sebelum penutupan acara Bimtek Koordinator BPP Kecamatan Petang, A.A. Gede Anom Prana Wibawa, S,TP., menyampaikan rasa terimakasihnya kepada BSIP Bali, atas perhatiannya kepada petani kopi di wilayahnya “Kami perhatikan peserta Bimtek hari ini sangat antusias mendengarkan dan mengikuti arahan dari BSIP Bali, semoga akan menambah wawasan kita dan selanjutnya kami ingin bimbingan dari BSIP Bali dapat berkelanjutan agar petani di sini dapat lebih berkembang lagi”, ujarnya.