BSIP Bali Serahkan Dua Ribu Benih Kelapa Genjah untuk Petani Desa Kutuh dan Pecatu, Badung
Badung - Kebutuhan akan kelapa genjah di Bali untuk pelaksanaan upakara keagamaan setiap tahunnya cukup besar. Buah kelapa genjah yang dibutuhkan berupa buah yang masih muda maupun yang sudah tua. Buah yang tua umumnya digunakan sebagai “daksina” sedang yang masih muda (Klungah) diambil airnya untuk “tirta” ataupun obat. Sebagai contoh salah satu pelaksanaan upakara pada rangkaian perayaan Nyepi yang dilaksanakan setiap tahun sekali. Apabila dihitung secara ekonomis penduduk Bali berjumlah 4,3 juta jiwa setara dengan 1.075.000, Kepala Keluarga (KK), 70 % atau 752.500 KK beragama Hindu, pada saat upakara pengerupukan per KK rata-rata membutuhkan 2 butir kelapa, maka kebutuhan kelapa daksina di Bali untuk satu upakara pengerupukan saja setahun sebanyak 1.505.000, butir.
“Apabila harga per butir daksina Rp. 4.000,- maka uang yang harus dikeluarkan masyarakat Hindu di Bali untuk upakara pengerupukan sebesar Rp. 6.020.00.0000,-. “Hal tersebut disampaikan Kepala BSIP Bali Dr. I Made Rai Yasa, MP., dalam pemaparannya pada acara Sosialisasi Tugas Pokok dan Fungsi BSIP Bali serta penyerahan sebanyak 2.000 benih kelapa genjah kepada petani di Desa Kutuh dan Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Kamis (7/12).
Acara Sosialisasi Tugas Pokok dan Fungsi BSIP Bali serta penyerahan benih kelapa genjah dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, beserta Kepala Satker Pelayanan Distan dan Pangan Kabupaten Badung, Koordinator BPP Kuta Selatan, PPL Wilbin Desa kutuh dan Pecatu, Perbekel Desa Kutuh, Perwakilan Petani penerima benih kelapa genjah dari Desa Kutuh dan Pecatu.
Lebih lanjut Kepala BSIP Bali menjelaskan dengan melihat potensi dan kebutuhan kelapa genjah di Bali yang cukup besar serta untuk meningkatkan populasinya, Tahun 2023 BSIP Bali memproduksi benih kelapa genjah bersertifikat. “Sehingga ke depan masyarakat Bali tidak lagi bergantungan kepada daerah di luar Bali dalam memenuhi kebutuhan akan kelapa genjah” ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Badung, Dr. I Wayan Wijana, S.Sos, M.Si., menyampaikan apresiasinya kepada BSIP Bali karena telah mendorong petani di Kabupaten Badung untuk mengembangkan kelapa genjah. “Sebagaimana kita ketahui kebutuhan masyarakat Bali akan kelapa genjah sangat tinggi terutama untuk keperluan upakara. Kami dari pemerintah daerah sendiri juga terus mengupayakan untuk pengembangan kelapa genjah di Badung. Harapan kami masyarakat di Badung dapat memanfaatkan lahan-lahan yang masih kosong dan pekarangan untuk diisi tanaman yang menghasilkan salah satunya kelapa genjah. Kelapa genjah sendiri tergolong tanaman yang cepat menghasilkan dan berbuah lebat jadi sangat cocok jika dikembangkan” imbuhnya.
Sementara itu Perbekel Desa Kutuh, I Wayan Mudana, ST., mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada BSIP Bali karena sudah memberikan bantuan benih kelapa genjah kepada petani di Desa Kutuh, “Semoga bantuan benih kelapa ini dapat bermanfaat bagi warga kami, terutama nantinya untuk pemenuhan kebutuhan upakara dan lainnya. Tentu kami juga akan mendorong warga kami untuk segera menanam benih kelapa ini dan memelihara dengan baik sehingga nantinya mampu menghasilkan dengan baik pula. Harapan kami sinergi antara BSIP Bali, Dinas Pertanian Kabupaten Badung dan petani Desa Kutuh akan terus berlanjut tidak hanya dalam pengembangan kelapa genjah tetapi juga tanaman-tanaman lain” ungkapnya.
Sebagai penutup acara petani Desa Kutuh dan Pecatu penerima bantuan benih kelapa genjah dibekali dengan materi teknis penanaman dan pemeliharaan kelapa genjah termasuk pengendalian hama penyakitnya yang disampaikan oleh Penyuluh BSIP Bali, Putu Sugiarta, S.ST.,M.Agb