BSIP dan BWS Bali Berkolaborasi dalam Mensukseskan Program PAT Padi di Bali
Kementerian Pertanian Tahun 2024 meluncurkan program Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi di seluruh Provinsi di Indonesia, termasuk di Provinsi Bali. Bali mendapatkan target 2.428 Hektar, terdiri dari 1.333 Hektar melalui penanaman padi Gogo, 1.095 Hektar dengan Pompanisasi.
Dalam mengoptimalkan pencapaian target, pelaksanaannya PAT di Bali tidak terlepas dari beberapa kendala khususnya di pengairan. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, Senin (18/11), BSIP Bali melaksanakan rapat bersama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida bertempat di ruang meeting BSIP Bali. Dari pihak BWS hadir Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Air Bali-Penida, Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA bersama staf lainnya.
Pada kesempatan tersebut Kepala BSIP Bali Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP., memaparkan capaian PAT di Bali sampai Nopember 2024. Disampaiakan pula beberapa kendala PAT di wilayah yang menjadi tanggung jawab BSIP Bali yaitu Jembrana dan Denpasar yaitu, adanya beberapa kerusakan saluran irigasi sehingga air banyak yang hilang di jalan sebelum sampai ke sawah petani. "Jika ini bisa diatasi ada banyak potensi lahan sawah yang bisa ditanami padi" jelasnya.
Lebih lanjut Kepala BSIP Bali, juga menyatakan siap berkolaborasi dengan BWS Bali-Penida dalam upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan air irigasi untuk peningkatan produksi pangan di Bali.
Sementara itu pihak BWS Bali-Penida, dalam diskusinya menyampaikan ingin mensingkronkan data given pemanfaatan irigasi premium yang sumber airnya dari Bendungan yang ada di Bali, untuk mendukung PAT padi. Diantaranya irigasi dari Bendungan Palasari, Titab, Telaga Tunjung, dan Tamblang. "Singkronisasi data ini untuk dijadikan acuan kebijakan kami ke depan" jelasnya.