Di tengah Himpitan Bangunan, PAT Kota Denpasar Jalan terus
*Kota Denpasar Bali, dengan kepadatan penduduk dan hiruk pikuknya kegiatan masyarakat serta alih fungsi lahan yang cukup tinggi, berkat pompanisasi Target Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi dapat tercapai hingga 202,5 Persen*
Denpasar - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada beberapa kesempatan menyampaikan kegiatan pompanisasi harus dilakukan secara masif agar dapat membantu aktifitas petani di lapangan dan meningkatkan IP padi lebih dari sekali dalam setahun. Arahan Mentan pun dilaksanakan oleh seluruh jajarannya dan dinas terkait di daerah dengan penyebaran pompa air pada lokasi-lokasi potensial. Termasuk salah satunya di Kota Denpasar, Bali.
Kota Denpasar, dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan kejaran alih fungsi lahan tidak menyurutkan niat petani untuk menanam padi. Kepadatan penduduk di Kota Denpasar rata-rata mencapai lebih dari empat ribu jiwa per Kilometer persegi dengan jumlah penduduk tahun 2020 menurut data BPS sebanyak 725.314 jiwa.
Oleh Kementerian Pertanian Kota Denpasar Tahun 2024 ditetapkan menjadi salah satu target program PAT di Bali. Luas lahan sawah yang ditargetkan yaitu, 20 Hektar untuk kegiatan pompanisasi dan 20 Hektar kegiatan padi Gogo. Untuk mencapai target tersebut Kementerian Pertanian pun telah menyebarkan Pompa air di beberapa titik sebagai antisipasi kekurangan air yang berdampak pada penurunan produksi padi.
Kepala BSIP Bali Dr. I Made Rai Yasa, yang juga selaku Penanggungjawab PAT wilayah Jembrana dan Denpasar mengatakan kegiatan pompanisasi di Denpasar sangat tepat, mengingat beberapa lokasi sawah posisinya lebih tinggi dari sumber air. "Untuk di Denpasar Timur dengan adanya pompa air ini sekarang petani terbantu pengairannya, dimana yang awalnya hanya menanam padi sekali dalam setahun sekarang bisa dua kali" jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan sebagai dukungan Kementerian Pertanian melalui BSIP Bali, juga membantu petani dalam bentuk bantuan benih padi Inpari 32 untuk lahan seluas 5 Hektar, pendampingan budidaya serta Bimbingan Teknis Penerapan Standar Instrumen Pertanian. "Hari ini petani kami berikan bimbingan teknis bertempat di Subak Buaji, Kelurahan Kesiman Denpasar Timur yang dihadiri pula oleh Dinas Pertanian Kota Denpasar serta para penyuluh BPP Kecamatan Denpasar Timur" jelasnya.
Pada acara Bimbingan Teknis tersebut Kepala BSIP Bali yang diwakili kehadirannya oleh Ketua Tim Kerja diseminasi, drh. I Nyoman Sugama, Rabu (2/10), menyampaikan potensi dan permasalahan pelaksanaan PAT di Bali dan Kota Denpasar khususnya. "Saat ini capaian PAT di Kota Denpasar dengan pompanisasi sudah tercapai bahkan melebihi dari target, ini artinya pompa dimanfaatkan dengan baik dan bermanfaat bagi petani" jelasnya.
Lebih lanjut I Nyoman Sugama menjelaskan pada bimbingan teknis kali ini BSIP Bali menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya dengan materi yang sangat menarik yaitu tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) Benih Padi Inbrida serta SNI Budidaya Padi yang Baik.
Sementara itu Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Ir. Ida Ayu Sukerniati mewakili Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar dalam arahannya menyampaikan di Kota Denpasar PAT tahun ini difokuskan pelaksanaan pada tiga subak termasuk subak Buaji. Sedangkan terkait pencapaian target PAT untuk kegiatan pompanisasi sampai awal bulan Oktober sudah tercapai 202,5 persen atau 40,5 Hektar. "Kami harapkan dengan adanya bimbingan teknis dari BSIP Bali ini ke depan produktivitas padi juga dapat ditingkatkan, oleh karena itu kami juga harapkan petani peserta dapat mengikuti dengan baik arahan-arahan dari narasumber" jelasnya menambahkan.