Kepala BSIP Bali Hadiri Gerakan Panen Bersama Padi Ramah Lingkungan di Tabanan
Hari Senin (26/8), Kepala BSIP Bali Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP., menghadiri gerakan panen bersama padi ramah lingkungan, di Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Padi yang dipanen merupakan hasil dari pembelajaran petani melalui Sekolah Lapang (SL) Budidaya Padi Ramah Lingkungan.
Panen bersama juga dihadiri Bupati Tabanan yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tabanan, Kepala BPS Provinsi Bali, Kepala Perangkat Daerah terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, Kepala Desa Tegaljadi, Pekaseh Subak Pengembungan, serta petani dari Subak Pengembungan, Subak Tegal Jadi, dan Subak Adeng.
Pada kesempatan tersebut Kepala BSIP Bali Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP., menyampaikan dukungannya dalam Pengembangan Pertanian Organik di Provinsi Bali termasuk Kabupaten Tabanan "Untuk di Tabanan sendiri kami Tahun 2024 ini juga telah bekerjasama dengan BRIDA Provnsi Bali mengembangkan padi organik. Salah satunya berlokasi di Subak Jaka dan Desa Mangesta Kabupaten Tabanan seluas 10 Hektar. Menggunakan Varietas Unggul Baru Padi Khusus Inpari Arumba dan Baroma", jelasnya.
Bupati Tabanan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tabanan A.A Dalem Trisna Ngurah menyampaikan terobosan dalam mencapai visi Kabupaten Tabanan, dengan harapan adanya penguatan sektor pertanian yang berwawasan lingkungan, dan memperhatikan kaidah-kaidah keharmonisan sesuai makna dalam wana kerthi. "Budidaya padi ramah lingkungan yang dilaksanakan oleh petani subak di Desa Tegaljadi merupakan salah satu wujud untuk menjaga keharmonisan dan keseimbangan alam dalam budidaya padi", ujarnya.
Selanjutnya Bupati Tabanan juga mengapresiasi kepada subak pelaksana demplot atas dedikasi dan kesungguhannya dalam melaksanakan budidaya padi ramah lingkungan, dan pihaknya berharap kegiatan demplot dan SL agar dapat dilaksanakan secara berkelanjutan supaya bisa menjadi contoh pada subak-subak yang lainnya di Kabupaten Tabanan. Pihaknya juga menghimbau kepada jajaran pertanian agar mendampingi petani dalam melaksanakan Good Agriculture Practices (GAP), dan Good Handling Practices (GHP).
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Made Subagia, S.Pi, MM, menyampaikan budidaya padi ramah lingkungan dilaksanakan pada beberapa lokasi di Kabupaten Tabanan. "Pada SL ini petani diedukasi mulai dari cara budidaya padi yang baik, pengendalian OPT, sekaligus GHP dalam penanganan hasil panen", jelasnya.
Kepala Desa Tegaljadi I Made Muliana,SH dalam kesempatan tersebut melaporkan kegiatan SL budidaya padi ramah lingkungan yang dilaksanakan, "SL dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan dengan melibatkan 30 petani, serta demplot seluas 10 Ha yang berlokasi di Subak Adeng, Subak Tegaljadi, dan Subak Pengembungan, dengan menerapkan penggunaan pupuk organik padat dan cair, serta menggunakan pupuk kimia dengan dosis 25% dari rekomendasi, serta aplikasi pestisida nabati dalam pengendalian Hama dan penyakit", ungkapnya.
Dijelaskan lebih lanjut oleh I Made Muliana, produktivitas padi di lahan demplot sebesar 5,5 Ton/Ha, lebih kecil dibandingkan budidaya secara konvensional yang mencapai 7 Ton/Ha. Namun dengan budidaya padi ramah lingkungan memberikan dampak ke lahan, yaitu: Peningkatan pH Tanah, meningkatnya kedalaman lapisan olah tanah, dan meningkatnya musuh alami.