Koordinasi BSIP Bali dengan Petani Penangkar Padi di Tabanan
Selasa, 25 Juni 2024, BSIP Bali melaksanakan Koordinasi dengan Petani Penangkar Padi di Tabanan, Bali. Koordinasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan produksi benih padi SS 22 ton.
Benih memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan budidaya. Dalam pemanfaatannya, benih tersebut harus terjamin mutunya, baik genetik, fisik, maupun fisiologis, tepat waktu dan lokasi, serta varietas yang digunakan sesuai dengan lapangan sehingga diperlukan suatu proses standarisasi bagi benih.
Pembangunan perbenihan tanaman pangan, khususnya padi bertujuan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan benih bermutu secara berkelanjutan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menjamin ketersediaan benih bermutu dari varietas unggul padi melalui pengembangan penangkaran benih padi.
Diharapkan melalui kegiatan tersebut kebutuhan petani akan benih bermutu dari varietas unggul dapat dipenuhi oleh petani penangkar benih setempat. Ketersediaan benih merupakan sarana utama tanaman pangan yang tidak dapat digantikan oleh sarana lain.
Ketersediaan benih bermutu sangat strategis karena merupakan kunci utama untuk mencapai keberhasilan dalam usaha budidaya tanaman pangan. Untuk menghasilkan produk tanaman pangan yang bermutu prima dibutuhkan benih bermutu tinggi yaitu benih yang mampu mengekpresikan sifat-sifat unggul dari varietas yang diwakilinya.
Pada tahun 2024 BSIP Bali mendapatkan tugas melaksanakan kegiatan Produksi Benih Padi SS, dimana pada kegiatan tersebut ditargetkan sebanyak 22 ton produksi benih dengan luas lahan seluas 11 hektar. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tahun 2024 BSIP Bali akan melibatkan dua penangkar di Kabupaten Tabanan yang bersedia bekerjasama yaitu, petani penangkar di Subak Bengkel, Kecamatan Kediri seluas 2 Ha dan petani penangkar di Subak Guama, Kecamatan Marga seluas 9 Ha.