Satgas Antisipasi Darurat Pangan Bali Gelar Rapat Koordinasi untuk Percepatan Tanam Padi
"Luas Tambah Tanam padi Provinsi Bali Tahun 2020 mencapai 141.329 Ha. Saat itu Bali mengalami surplus beras sebesar 92.000 ton. Akan tetapi pada Tahun 2022 dan 2023 mengalami penurunan akibat adanya Elnino". Ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Dr. I Wayan Sunada, SP. M.Agb., saat membuka acara rapat strategi percepatan realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) dan Penambahan Areal Tanam (PAT) padi di ruang pertemuan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, pada Jumat (20/9).
Hadir pada acara rapat, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO), Kepala BSIP Bali, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali, Korem 163/Wirasatya, serta seluruh Kodim di Provinsi Bali.
Kepala BSIP Bali, Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP. menyampaikan, Permasalahan pengembangan padi di Provinsi Bali yaitu, alih fungsi lahan sawah yang terus berlanjut. Dijelaskan Periode tahun 2014-2019 saja mencapai 1.387 Ha/Tahun. "Adanya alih fungsi lahan mempersempit luas garapan petani. Luas garapan yang sempit menyebabkan pendapatan usahatani padi menurun sehingga mengakibatkan berkembangnya komoditas yang bernilai ekonomi tinggi seperti buah dan bunga", terangnya.
Sementara itu Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO) selaku Pj. PAT Provinsi Bali, Andi Muhammad Idil Fitri, SE, MM. menyampaikan rapat tersebut diselenggarakan, sebagai tindaklanjut dari hasil rapat percepatan realisasi LTT padi dengan Plt Sekretaris Jendral Kementerian Pertanian, dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan."Potensi lahan tersedia untuk luas tanam padi di Bali dari potret Citra Satelit Landsat 8 sebesar 24.627 Ha, namun kesanggupan daerah untuk tanam padi hanya sebesar 10.833 Ha, untuk itu perlu dilakukan identifikasi selisih target dengan kesanggupan apakah digunakan seluruhnya untuk komoditas non padi, memastikan luas lahan yang memang sama sekali tidak dapat ditanami padi, menyusun langkah yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi lahan sehingga dapat ditanami padi", ujarnya.
Usai penyampaian arahan dan sambutan selanjutnya dilakukan diskusi dengan fokus sinkronisasi data target capaian LTT untuk Bulan September dan Oktober 2024 dari masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.