Karangasem, 27 Mei 2025 — Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Bali menggelar Rapat Koordinasi Strategi Percepatan Target Luas Tambah Tanam (LTT) Padi tingkat kecamatan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Karangasem. Kegiatan ini menjadi wadah menyamakan persepsi, mengidentifikasi potensi dan permasalahan, serta membangun sinergi lintas sektor dalam mendukung pencapaian target LTT padi di Kabupaten Karangasem.

Rapat yang dimoderatori oleh drh. I Nyoman Sugama (BRMP Bali) ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, TNI Kodim 1623/Karangasem beserta Babinsa, para Koordinator dan Penyuluh Pertanian BPP dari Kecamatan Karangasem, Abang, dan Kubu, serta pekaseh dan kelian subak dari dua kecamatan tersebut.

Mewakili Kepala BRMP Bali, Analis Standardisasi I Nyoman Adijaya, SP., MP., menegaskan pentingnya strategi terarah dalam pencapaian LTT sebagai bagian dari program prioritas nasional. Adijaya menyoroti bahwa meskipun Indonesia menjadi produsen beras terbesar di Asia Tenggara, tantangan di tingkat lapangan tetap signifikan, terutama akibat penurunan luas baku sawah dan keterbatasan sarana produksi. “Target LTT tahun 2025 untuk Kecamatan Abang sebesar 1.817,20 Ha dengan IP 2,70, sementara Kecamatan Karangasem 4.256,50 Ha dengan IP 2,50. Hari ini kita memotret kondisi riil di lapangan agar strategi yang disusun tepat sasaran,” tegasnya.

Plt. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Karangasem, I Made Mawa, SP., MAP., mengungkap bahwa sampai April 2025, realisasi LTT di Kecamatan Karangasem mencapai 81,46% dan di Kecamatan Abang 77,67%. Disebutkan pula sejumlah kendala utama seperti alih fungsi lahan, kerusakan irigasi, dan keterbatasan alat mesin pertanian.

Senada, Danramil Karangasem, Kapt Arif Budi S yang mewakili Dandim 1623 menegaskan komitmen TNI dalam mendukung LTT. “Kami siap terlibat langsung, namun tentu perlu didukung sarana prasarana. Kabupaten Karangasem punya potensi sungai yang bisa dioptimalkan untuk irigasi,” ujarnya.

Dari sisi teknis lapangan, Koordinator BPP Kecamatan Karangasem, Ir. H.M. Syafi’i menyoroti pentingnya menyusun target berdasarkan kesanggupan realistis, bukan hanya berdasarkan arahan pusat. Ia menyebut sistem pelaporan LTT saat ini sudah mendekati real time, meskipun tantangan alih fungsi lahan dan irigasi masih menjadi penghambat utama.

Sementara itu, Koordinator BPP Abang, I Gede Sudewa, SP, menyampaikan permasalahan dalam pencapaian target LTT akibat kerusakan infrastruktur irigasi dan maraknya konversi lahan. Adapun Kecamatan Kubu, menurut Koordinator BPP-nya I Ketut Tahu Putrajaya, SP., MMA., tidak diberikan target LTT karena kondisi lahannya yang kering dan terjal, namun telah berinisiatif menanam padi gogo seluas 2,6 Ha.

Menanggapi berbagai permasalahan yang diungkap peserta, pihak Dinas Pertanian dan BRMP Bali menekankan pentingnya pemetaan yang akurat dan sinergi antar pihak. Dinas membuka peluang pemanfaatan lahan kering dengan mendorong budidaya padi gogo. BRMP juga menyambut baik ide pemanfaatan sungai dan pengembangan komoditas alternatif seperti sorgum sebagai solusi lahan kering.

(Eko)